Borobodur, karya Nabi Sulaiman di Jawa

Borobodur, karya Nabi Sulaiman di Jawa

Sulaiman adalah nabi dengan nama Jawa satu-satunya diantara nabi-nabi yang tersebar di dunia. Awalan nama 'SU' bermakna lelaki yang baik (bijak) sangat umum dalam nama-nama di Jawa seperti Sukarno, Suharto, dan Susilo. Borobudur sendiri adalah bukti konkrit peninggalan Nabi Sulaiman. Relief-relief menceritakan perjalanan hidupnya, yang bersesuaian dengan fakta historis dalam Al Quran.
Borobodur ditengarai oleh para peneliti Barat berdiri pada abad ke-7. Akan tetapi sampai saat ini pembuktian karbon pada batuan Borobudur tidak bisa membuktikan sejak kapan sesungguhnya bangunan megah tersebut berdiri.
Adalah KH. Fahmi Basya, dosen matematika Islam dan peneliti Lembaga Studi Islam dan Kepurbakalaan, penemu fakta bahwa Nabi Sulaiman berasal dari Pulau Jawa. Fahmi melakukan penelitian empirik dan analisis berdasar pada Al Quran.
Bangunan Borobodur membuktikan sebagai peninggalan Nabi Sulaiman dengan banyak bukti. Diantaranya adalah fenomena jumlah 19 pada bangunan yang sama dengan jumlah kata pada bismillahirromanirrohim. Kop surat Nabi Sulaiman kepada Ratu Balqis agar menyembah hanya kepada Allah.
Ratu Balqis sendiri dikenal dengan sebutan Ratu Boqo dalam pengucapan kini orang Jawa. Kop surat Nabi Sulaiman sendiri terbuat dari lempengan emas yang ditemukan di kolam pemandian Ratu Boqo.
Apakah, Negeri, Saba, Itu, Indonesia?

Lempengan emas tersebut membuat heran penemuan purbakala pada tahun 1950-an karena bagaimana mungkin bangunan penyembah matahari menyimpan lempengan emas bertulisakan kalimat seperti itu. Al Quran menjelaskan bahwa surat tersebut merupakan ajakan untuk menyembah Allah, dan kop surat dari Nabi Sulaiman tersebut tersebut jelas sebagai bukti.
Borobudur sendiri sebenarnya singgasana Ratu Balqis yang dipindah oleh para pasukan jin Nabi Sulaiman. Pemindahan tersebut dalam upaya pembuktian bagaimana kekuatan Allah. Uniknya, Candi Mendut dan Candi Pawon memiliki garis lurus. Garis lurus ini hanya bisa dilakukan oleh mereka yang bisa terbang di atas pada awal pembangunan.
Candi Mendut sendiri merupakan simbol dari dunia manusia karena di sana terdapat patung dan relief tentang kehidupan manusia (baca: Candi Mendut dan Nabi Sulaiman).
Ciri lain, Al Quran menyebutkan bahwa negeri yang besar tersebut bernama Negeri Saba dimana terdapat buah berasa pahit. Ingat, bahwa buah-buah pahit yang menjadi inspirasi berdirinya Majapahit (buah pahit)?
Fahmi meyakini bahwa kepulauan Nusantara adalah Negeri Saba yang tertera dalam Al Quran yang sangat makmur, subur, berteknologi tinggi dan menjadi pusat peradaban atau kemajuan. Plato, seorang filosof yang relijius dari Yunani, menyebutnya sebagai Negeri Atlantis.

Patung-patung pada Borbodur sebenarnya adalah penampakan figur Nabi Sulaiman yang 'dipahat' oleh pasukan jin. Rambut keriting merupakan ciri pada masyarakat di Pulau Jawa pada waktu itu, yang sesungguhnya keturanan dari Bani Lukman.
Pada Al Quran disebutkan bahwa Nabi Sulaiman sering melakukan perjalanan ke timur untuk berlibur. Sedangkan pada daerah timur Indonesia terdapat pulau bernama Pulau Solomon. Kota Sleman sendiri diduga berasa dari namanya. Orang Jawa biasa menyingkat dua pengucapan misal Siti Hinggil menjadi Stinggil, bisa juga Sulaiman menjadi Sleman.
Nabi Sulaiman meninggalkan peradaban besar di Nusantara. Jika benar, ini menandakan bahwa Indonesia pernah hidup peradaban besar yang memimpin dunia. Bisakah kita, Indonesia, kembali memimpin dunia?


Source : http://koranopini.com/berita-2/ragam/wisata/item/2658-borobodur-karya-nabi-sulaiman-di-jawa
Previous
Next Post »