Nabi Nuh adalah salah satu
dari 25 rosul yang dikabarkan dalam Al Qur’an. Kisahnya di abadikan
dalam kitab alloh sebagai pelajaran bagi umat islam saat ini. Dalam
kisahnya umat Nabi Nuh diberi azab oleh alloh dengan bencana hingga
sehancur hancurnya. Orang – orang durhaka di antara umat Nabi Nuh
tertelan banjir maha dahsyat yang menenggelam kan seluruh daratan di
bumi. Menurut rekam sejarah memang dikatakan bahwa bumi pernah mengalami
banjir besar yang menenggelamkan seluruh daratan dunia akibat gleser di
kedua kutub bumi yang mencair.
Sebelum terjadinya bencana besar tersebut alloh terlebih dahulu
memperingatkan Nabi Nuh dan menyuruh untuk membuat sebuah bahtera yang
akan menyelamatkan para umat yang beriman dan hewan yang berjumlah satu
pasang pada masing masing spesies. Bahtera Nabi Nuh diriwayatkan dibuat di gunung dekat tempat tinggalnya. Baca juga: Misteri Cara Pembangunan Piramid Terpecahkan
Dalam proses pembuatan bahtera tersebut Nabi Nuh bahkan di katakan
sebagai orang gila oleh sebagian umatnya sendiri. Tidak berhenti di situ
saja, anak Nabi Nuh sendiri tidak mau menuruti perintah ayahnya saat
bencana akan datang dan lebih memilih menaiki gunung untuk menghindari
banjir.
Banjir besar yang menutupi bumi terjadi berbulan bulan bahkan mungkin ber tahun tahun membawa bahtera Nabi Nuh pergi entah kemana. Hingga pada akhirnya bahteranya pun menepi di daratan asing yang ternyata adalah sebuah gunung ketika air surut. Dalam Al Qur’an dikatakan gunung tersebut adalah gunung judi.
Berdasarkan kabar dari kitab suci tersebut banyak orang yang berusaha
mengungkap kebenarannya. Dan fakta mengenai penemuan sebuah kapal kuno
super besar di puncak gunung ararat menjadi awal dari terkuaknya
kebenaran dan sejarah bangsa kuno.
Kapal yang diyakini merupakan bahtera Nabi Nuh
tersebut memiliki ukuran sekitar 150 meter. Penelitian mengenai kapal
ini pun masih terus berlanjut hingga sekarang. Gabungan peneliti dari
dua negara china dan turki melakukan ekspedisi untuk menguak misteri
dibalik kapal ini. Fakta – fakta yang mengejutkan pun muncul.
Hasil uji laboratorium oleh ahli tanaman purba noah’s ark minesteries international (china-turki) menunjukan
bahwa fosil kayu pembentuk bahtera adalah kayu jati
yang terdapat di jawa. Mereka telah meneliti ratusan sampel dari kayu
purba yang berasal dari berbaga negara, dan memastikan bahwa fosil kayu
jati yang berasal dari jawa tengah dan jawa timur 100% cocok dengan
sample fosil kayu dari bahtera Nabi Nuh. Hal ini diungkapkan oleh Yeung
Wing, pembuat film documenter The Noah’s Ark saat melakukan konferensi
pers di hongkong, senin 26/04/10 lalu. Baca Juga: Misteri Batu Bergerak Death Valey Terungkap
"Saya meyakini 99 persen, bahwa situs kapal di gunung ararat, turki adalah merupakan fosil kapal Nuh yang ribuan tahun lalu terdampar di puncak gunung itu, setelah banjir besar menenggelamkan dunia dalam peristiwa mencairnya gleser di kedua kutub" jelas Yeung Wing.
Fakta ini memberikan angin baru dalam pengungkapan sejarah peradaban
manusia. Jika dilihat dari bentuk fisik negara Indonesia yang terdiri
dari pulau pulau memang sangat mendukung perkiraan bahwa bencana besar
memang terjadi di tanah Indonesia. Serta jika di tinjau dari letak
geografisnya, Indonesia juga terletak di antara dua lempeng benua yang
menyebabkan daerah dIndonesia sangat rawan bencana baik gempa maupun
letusan gunung. Baca Juga: Fenomena Blue Moon Bukan Hanya Nama
Setidaknya pembahasan kali ini bisa memberikan gambaran bahwa peradaban
Indonesia lebih tua dari yang di duga selama ini. Dari sini pula dapat
disimpulkan bahwa Nabi Nuh berasal dari Jawa.